Jakarta | Expose Online.com
Perayaan Imlek yang meriah pada tanggal 29 Januari 2025 berbagai kegiatan menarik digelar untuk menyambut Tahun Ular Kayu dengan Semangat Baru. Jaksa Agung Muda Intelijen (JAM-Intelijen) Kejaksaan Agung RI Reda Mantovani menggelar kegiatan bakti sosial donor darah di Badan Pendidikan dan Pelatihan (Bakdiklat) Kejaksaan Ragunan Jakarta selatan. Kegiatan ini mengusung tema Cahaya Baru, Harapan Baru, Kebersamaan tanpa batas sebagai wujud kepedulian terhadap sesama dan semangat berbagi dalam kebersamaan.
Menurut Keterangan tertulis melalui wa Kapuspenkum Kejagung RI Dr Harli Siregar pada Siaran Pers Nomor: PR-064/064/K.3/Koh.3/01/2025. Dalam sambutannya, JAM-Intelijen menyampaikan bahwa kegiatan donor darah ini mencerminkan semangat pembaruan dan kepedulian sosial. “Semangat Tahun Baru Imlek ini adalah tentang hari baru, semangat baru, dan darah baru untuk kehidupan yang lebih baik”, ujarnya. Kamis, 30 Januari 2025
Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 200 peserta dari berbagai kalangan, termasuk komunitas National Paralympic Committee (NPC) dari berbagai daerah, khususnya wilayah Jabodetabek. Kehadiran para atlet Paralimpiade yg turut serta mendonorkan darahnya. Selain donor darah JAM-Intelijen juga menggelar ritual Fang Sheng dengan melepaskan 280 ekor burung ke habitat aslinya.”Melepaskan burung ini adalah simbol kebebasan dan harapan, memberi kesempatan bagi makhluk hidup lain untuk kembali ke habitatnya”ujar beliau.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh tokoh masyarakat dan pengusaha Bapak Jusuf Hamka, yang mengapresiasi inisiatif JAM-Intelijen Reda Manthovani dalam merayakan Imlek dengan semangat kebersamaan dan toleransi. “Saya terharu melihat bagaimana pejabat tinggi Negara tidak elergi dengan keberagaman budaya dan ikut merayakan Imlek dengan semangat kebersamaan”, ujar bapak Jusuf Hamka.
JAM-Intelijen berkomitmen untuk terus menumbuhkan rasa cinta kasih dan kepedulian terhadap sesama melalui berbagai kegiatan sosial. Diharapkan melalui acara ini masyarakat semakin mempererat kebersamaan tanpa memandang perbedaan suku, agama dan budaya, ucapnya. (M.Sukri/Sena).