Momentum Harganas ke-32, Pemkot Bogor Dorong Penguatan Keluarga

Bogor, JAWA BARAT59 Dilihat
banner 468x60

Kota Bogor | Expose Online.co.id

Memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-32 Tahun 2025, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melaksanakan upacara di Plaza Balai Kota Bogor, Senin (30/6/2025).

banner 336x280

Mengusung tema “Dari Keluarga untuk Indonesia Maju”, Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, membacakan sambutan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Wihaji.

Mengutip sambutan tersebut, Dedie Rachim menyampaikan bahwa Harganas merupakan momentum penting untuk merefleksikan peran keluarga dalam pembangunan bangsa.

Keluarga adalah pondasi utama pembangunan bangsa. Keluarga yang kuat dan harmonis akan melahirkan generasi yang berkualitas, berakhlak mulia, dan memiliki kemampuan untuk bersaing di era global. Karena itu, pembangunan keluarga menjadi sangat penting untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

“Dalam menyongsong Indonesia 2045, Indonesia dihadapkan pada tantangan dan peluang yang harus dihadapi dengan bijak. Di saat yang sama, kita juga menghadapi momentum bonus demografi dan kemajuan teknologi yang harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga dan bangsa,” kata Dedie Rachim.

Pembangunan keluarga adalah investasi jangka panjang yang akan membawa dampak positif bagi bangsa Indonesia.

Keluarga yang tangguh akan membentuk negara yang tangguh pula. Karena itu, semua pihak perlu melaksanakan pembangunan keluarga melalui berbagai program, kegiatan, dan kebijakan yang berpihak pada keluarga.

Meningkatkan kualitas pendidikan dan keterampilan akan memperluas kemampuan maupun pengetahuan sehingga diharapkan mampu bersaing di era global.

Anggota keluarga juga diingatkan agar tidak terpapar pengaruh negatif teknologi dan digital, sehingga tidak didominasi oleh akses berlebihan terhadap gawai hingga mengurangi interaksi dengan keluarga.

Keluarga harus terus meningkatkan kualitas kesehatan agar tetap produktif, serta meningkatkan kualitas ekonomi guna membantu kesejahteraan dan menekan angka kemiskinan.

“Kita harus waspada dan hati-hati. Saat ini, handphone sudah seperti anggota keluarga baru. Jangan sampai handphone yang mengatur kita. Namun kitalah yang harus pandai-pandai mengatur handphone,” tutur Dedie Rachim.

Dalam mewujudkan keluarga yang kuat dan harmonis, pemerintah memerlukan keterlibatan dan kerja sama multipihak. Integrasi, kolaborasi program, dan inovasi layanan perlu diperkuat agar mampu menjangkau keluarga-keluarga yang membutuhkan, karena membangun Indonesia Emas dimulai dari keluarga.

Sementara, Ketua TP PKK Kota Bogor, Yantie Rachim, mengajak semua pihak untuk terus memberikan perhatian terhadap pentingnya keluarga.

“Suatu pemerintahan atau wilayah merupakan kumpulan keluarga. Jadi, keluarga-keluarga itu harus diperhatikan, diinisiasi, dan diberikan atensi agar tetap berkualitas dari semua sisi,” kata Yantie Rachim.

Terakhir, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bogor, Anas S. Rasmana, menambahkan bahwa indeks kebahagiaan keluarga di Kota Bogor meningkat dari 59,61 persen menjadi 63 persen.”Siaran Pers”

“Pemerintah Kota Bogor”

Pemkot Bogor Peringati Harganas Ke-32

Memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-32 Tahun 2025, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melaksanakan upacara di Plaza Balai Kota Bogor, Senin (30/6/2025).

Mengusung tema “Dari Keluarga untuk Indonesia Maju”, Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, membacakan sambutan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Wihaji.

Mengutip sambutan tersebut, Dedie Rachim menyampaikan bahwa Harganas merupakan momentum penting untuk merefleksikan peran keluarga dalam pembangunan bangsa.

Keluarga adalah pondasi utama pembangunan bangsa. Keluarga yang kuat dan harmonis akan melahirkan generasi yang berkualitas, berakhlak mulia, dan memiliki kemampuan untuk bersaing di era global. Karena itu, pembangunan keluarga menjadi sangat penting untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

“Dalam menyongsong Indonesia 2045, Indonesia dihadapkan pada tantangan dan peluang yang harus dihadapi dengan bijak. Di saat yang sama, kita juga menghadapi momentum bonus demografi dan kemajuan teknologi yang harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga dan bangsa,” kata Dedie Rachim.

Pembangunan keluarga adalah investasi jangka panjang yang akan membawa dampak positif bagi bangsa Indonesia.

Keluarga yang tangguh akan membentuk negara yang tangguh pula. Karena itu, semua pihak perlu melaksanakan pembangunan keluarga melalui berbagai program, kegiatan, dan kebijakan yang berpihak pada keluarga.

Meningkatkan kualitas pendidikan dan keterampilan akan memperluas kemampuan maupun pengetahuan sehingga diharapkan mampu bersaing di era global.

Anggota keluarga juga diingatkan agar tidak terpapar pengaruh negatif teknologi dan digital, sehingga tidak didominasi oleh akses berlebihan terhadap gawai hingga mengurangi interaksi dengan keluarga.

Keluarga harus terus meningkatkan kualitas kesehatan agar tetap produktif, serta meningkatkan kualitas ekonomi guna membantu kesejahteraan dan menekan angka kemiskinan.

“Kita harus waspada dan hati-hati. Saat ini, handphone sudah seperti anggota keluarga baru. Jangan sampai handphone yang mengatur kita. Namun kitalah yang harus pandai-pandai mengatur handphone,” tutur Dedie Rachim.

Dalam mewujudkan keluarga yang kuat dan harmonis, pemerintah memerlukan keterlibatan dan kerja sama multipihak. Integrasi, kolaborasi program, dan inovasi layanan perlu diperkuat agar mampu menjangkau keluarga-keluarga yang membutuhkan, karena membangun Indonesia Emas dimulai dari keluarga.

Sementara, Ketua TP PKK Kota Bogor, Yantie Rachim, mengajak semua pihak untuk terus memberikan perhatian terhadap pentingnya keluarga.

“Suatu pemerintahan atau wilayah merupakan kumpulan keluarga. Jadi, keluarga-keluarga itu harus diperhatikan, diinisiasi, dan diberikan atensi agar tetap berkualitas dari semua sisi,” kata Yantie Rachim.

Terakhir, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bogor, Anas S. Rasmana, menambahkan bahwa indeks kebahagiaan keluarga di Kota Bogor meningkat dari 59,61 persen menjadi 63 persen. (Irfan Lubis)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *